Jikasudah, peras baju pelan-pelan dan jemur. 5. JEMUR BAJU DI TEMPAT TERBUKA NAMUN ATASNYA TERTUTUP (ADA HEMBUSAN ANGINNYA) Selanjutnya, segera jemur baju yang baru kamu cuci. Jemur di tempat yang terbuka atau ada hembusan anginnya. Pastikan di atas kamu menjemur baju tertutup ya Ladies. Hal ini agar baju tidak basah saat hujan turun. Entahitu pagi, siang, sore, atau malam hari, hujan turun tanpa bisa diprediksi. Akibatnya, hawa di rumah pun tanpa sadar terasa lebih dingin dan lembap. Ketika musim hujan tiba, salah satu yang jadi pekerjaan rumah adalah pakaian setelah dicuci. Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Begini Cara Membersihkan Sepatu agar Tidak Jamuran Jakarta- Tak hanya produk cleanser wajah yang cocok atau komitmen dalam pembersihan wajah setiap malamnya, namun ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan kulit wajah yang lebih sehat dan awet muda. Yakni soal waktu dalam mencuci wajah setiap malamnya. Alih-alih menunggu membersihkan wajah menjelang tidur, ternyata akan lebih baik membersihkannya lebih awal. Masihada trik mencuci malam hari yang perlu Anda ketahui. Trik yang satu ini berkaitan dengan cara perendaman yang direkomendasikan. Meskipun pakaian kotor dicuci pada malam hari, tetapi harus diperhatikan kebersihannya. Jangan sampai masih ada noda atau kotoran yang menempel di serat kainnya. Jika terjadi, hal itu akan berakibat bau tidak sedap pada pakaian Anda. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Beranda Article Trik Pintar Mencuci di Malam Hari, Bebas Bau Apek Diupload pada 6 February 2019, 0249 AM Smart Laundry Dalam kondisi tertentu, terkadang mencuci pakaian di malah hari kerap jadi solusi yang dipilih oleh ibu rumah tangga yang super sibuk. Tapi hati-hati, ada risiko yang harus diambil dari keputusan ini, salah satunya pakaian yang dicuci lebih lama kering dan rentan bau apek. Terus bagaimana solusinya? Jangan khawatir, mencuci di malam atau siang hari sebenarnya sama saja. Dengan catatan, Smart Mom tahu trik bagaimana cara mencucinya. Berikut merupakan trik pintar mencuci di malam hari Pisahkan pakaian sesuai dengan jenis kain dan tingkat kekotoran atau nodanya. Untuk noda keringat, dan noda makanan, sebaiknya segera dicuci karena bisa jadi sarang bakteri. Gunakan deterjen yang tidak hanya mampu mengangkat noda, tapi juga mampu membunuh bakteri penyebab bau. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pakaian bau apek. Smart Mom boleh menggunakan pelembut dan pewangi pakaian, atau deterjen yang sudah dilengkapi dengan softener seperti Attack Plus Softener. Proses penjemuran harus dilakukan di ruang dengan sirkulasi baik dan terkena angina. Usahakan selalu mengeringkan dulu di mesin pengering. Jika ingin digunakan saat pagi hari, pastikan Smart Mom menyetrikanya dulu. Selain untuk memaksimalkan pengeringan, cara ini pun dilakukan untuk menghangatkan pakaian. Sebaiknya gunakan deterjen Attack Plus Softener untuk mencuci di malam hari. Keunggulannya, deterjen berteknologi tinggi ini merupakan solusi lengkap, untuk membersihkan dan melindungi pakaian. Karena Attack Plus Softener memiliki deterjensi tinggi yang ampuh mengangkat kotoran dan noda yang menempel di pakaian. Formula Anti Kuman-nya akan membunuh bakteri penyebab bau dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga pakaian bersih maksimal. Smart Mom juga tidak usah khawatir soal bau apek, walaupun proses pengeringan tanpa matahari, pakaian tidak akan bau apek karena teknologi Anti Bau akan mencegah bau di pakaian dan membuat pakaian tetap segar. Bagaimana Smart Mom, tidak khawatir lagi kan saat harus mencuci di malam hari? Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Bahaya Memakai Baju yang Tidak KeringMusim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hati-Hati, Ternyata Beberapa Jenis Hijab Ini Tidak Perlu DisetrikaUntuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho! Wolpeach Wolfis Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang. Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali. Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi apalagi mandi dengan shower. Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra. Katun Shimmer Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya? Bubble Crepe Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok! Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina. Maxmara Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih. Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika. Voal Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang. Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho! Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur. Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Bun, pernah mendengar mitos tentang mencuci baju di malam hari akan membuat si Kecil susah tidur? Ini merupakan mitos yang masih dipercayai oleh sebagian masyarakat. Benarkah demikian? Yuk, kita bahas bersama dalam artikel sebagai berikut! Mitos Mencucui Baju Bayi di Malam Hari Menurut mitos, ketika kita mencuci baju bayi di malam hari, maka bayi berpotensi tidak akan bisa tidur nyenyak. Si Kecil pun akan selalu menggeliat saat tidur. Namun, sebenarnya tidak ada hubungan antara mencuci baju bayi di malam hari dengan kenyamanan bayi. Meski memang, jika menilik secara logika, lebih baik mencuci pakaian bayi di pagi hari, agar bisa langsung memakai pakaian yang segar dan bersih begitu ia bangun keesokan harinya. Mencuci Baju Bayi di Malam Hari Tidak Berhubungan dengan Waktu Tidur Si Kecil Mitos bahwa mencuci pakaian bayi di malam hari akan membuat bayi tidak nyaman karena mempengaruhi tidurnya adalah tidak benar. Pada kenyataannya, tidak ada hubungan antara mencuci baju di malam hari dengan kenyamanan bayi. Namun, akan lebih bermanfaat bila mencuci pakaian di pagi hari, agar pakaian bisa dibersihkan dan dijemur sebelum tidur. Melakukan hal itu membantu memastikan bahwa tidur bayi senyaman mungkin dan tanpa gangguan. Selain itu, jika Anda memang perlu mencuci pakaian di malam hari, pastikan untuk menggunakan detergen yang lembut untuk kulit bayi yang lembut. Manfaat Mencuci Baju Bayi di Pagi Hari Mencuci pakaian di pagi hari dapat bermanfaat bagi orang tua dan bayinya. Pertama, ini memungkinkan waktu pengeringan yang cukup, memastikan pakaian benar-benar kering dan bebas dari kelembapan sebelum waktu tidur. Ini akan memberi bayi pakaian yang nyaman dan kering untuk tidur. Selain itu, mencuci di pagi hari memungkinkan malam yang tidak terlalu kacau, memberikan lebih banyak waktu bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan bayi mereka dan memastikan bahwa bayi diberi makan. Pada akhirnya, mencuci pakaian bayi di pagi hari masuk akal baik secara praktis maupun logistik, dan akan membantu orang tua menciptakan lingkungan terbaik bagi bayi mereka untuk tidur. Tips Mencuci Pakaian Bayi Meskipun mencuci pakaian bayi di malam hari tidak berhubungan dengan tidur bayi, penting untuk mencuci pakaian pada suhu yang tepat. Air panas dapat menyusut dan merusak pakaian halus bayi, dan air terlalu dingin mungkin tidak menghilangkan semua kotoran dan bakteri. Cara terbaik untuk memastikan pakaian bayi Anda bersih dan aman adalah dengan menggunakan air hangat atau suhu normal. Selain itu, gunakan juga detergen yang lembut. Meskipun benar bahwa mencuci pakaian bayi di malam hari tidak berpengaruh pada tidur bayi, penting untuk memastikan penggunaan deterjen yang tepat. Kulit bayi sangat sensitif dan mudah teriritasi oleh deterjen yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan detergen lembut tanpa pewangi yang dirancang khusus untuk pakaian bayi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pencucian pada pakaian bayi untuk memastikan deterjen digunakan dengan benar dan tidak berlebihan. Hal itu akan memastikan bahwa pakaian bayi tidak hanya bersih, tetapi juga lembut di kulit bayi. Artikel Terkait 7 Deterjen untuk Baju Bayi Rekomendasi di 2023, Aman untuk Kulit Sensitifnya Cara Mengeringkan Pakaian Bayi dengan Benar Langkah berikutnya untuk memastikan pakaian bayi nyaman dan bersih adalah memastikan Anda mengeringkannya dengan benar. Jika mencuci pakaian bayi di malam hari, Bunda harus memastikannya benar-benar kering sebelum tidur. Bunda dapat melakukan ini dengan menjemurnya di bawah sinar matahari agar kering. Atau, menggunakan fitur pengering pakaian pada mesin cuci. Selain itu, penting untuk menjauhkan pakaian dari sumber panas langsung, seperti pemanas atau oven, karena dapat menyebabkan kain menyusut dan kaku. Melakukan hal ini akan memastikan pakaian bayi lembut, nyaman, dan aman untuk dikenakan. Kesimpulannya, mitos bahwa mencuci baju bayi di malam hari akan membuat bayi tidak bisa tidur adalah salah. Namun, masuk akal untuk berpikir bahwa mencuci pakaian bayi di pagi hari akan lebih baik. Pasalnya, ini memungkinkan orang tua memiliki lebih banyak waktu di malam hari untuk mempersiapkan waktu tidur, dan memastikan pakaian bayi bersih dan segar setiap hari. Pada akhirnya, keputusan kapan mencuci pakaian bayi adalah keputusan pribadi, dan terserah pada orang tua untuk memutuskan mana yang terbaik untuk mereka dan bayinya. *** Baca Juga Mitos Makan Pisang Dempet Bisa Lahirkan Bayi Kembar? Ini Faktanya Arti Kupu-kupu Hitam Masuk Rumah, Benarkah Pertanda Buruk? Menetas di Musim Penghujan, Begini Reproduksi Ular yang Berkembang Biak dengan Cara Bertelur Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Unduh PDF Unduh PDF Daripada membeli kaus kaki baru setiap kali kehabisan kaus kaki yang bersih, Anda mungkin ingin belajar cara mencuci baju. Mengetahui cara mencuci baju adalah keterampilan hidup yang penting, apalagi jika baju mulai bau. Kalau tidak tahu, Anda mungkin harus menambah anggaran untuk membeli kaus kaki baru setiap minggu. Ikutilah langkah-langkah berikut ini dan Anda akan terampil mencuci dan mengeringkan baju dengan cepat. 1 Pilah-pilah baju menjadi beberapa tumpukan. Ketika mencuci baju, ada dua hal yang harus diperhatikan apa warna baju tersebut dan apa jenis bahan pembuat baju tersebut. Tidak semua bahan baju bisa menggunakan jumlah tekanan air atau tingkat pengeringan yang sama. Pisahkan baju berwarna terang dengan berwarna gelap. Ketika mencuci baju, apalagi baju baru, sebagian warna pada kainnya akan pudar itulah mengapa baju yang sudah lama warnanya lebih pudar daripada baju baru yang berwarna terang. Baju yang berwarna putih, krem, atau warna pastel yang terang pucat harus dikumpulkan ke dalam tumpukan baju “putih”. Sedangkan baju berwarna yang lain dikumpulkan ke dalam tumpukan baju berwarna “gelap”. Jika Anda tidak memisahkannya, kemeja baru yang berwarna biru terang bisa melunturkan baju berwarna putih menjadi biru. Pisahkan baju berdasarkan jenis bahannya. Beberapa jenis bahan kain, seperti denim atau kain tebal seperti handuk perlu dicuci dengan sistem pengaturan yang lebih berat daripada pakaian dalam dari sutra yang dicuci dengan pengaturan lembut. Anda harus memisahkan baju berdasarkan pengaturan pencucian bahan baju yang akan dicuci. Ingat, handuk dan seprai tidak boleh dicuci bersama-sama. Mesin cuci bukaan atas harus digunakan untuk handuk, sedangkan seprai harus dicuci dengan mesin cuci bukaan depan Mesin cuci bukaan depan tidak terlalu kuat bekerja sehingga seprai tidak terlalu kusut. 2 Bacalah label perawatan’ pada baju. Label pada baju tidak dimaksudkan untuk membuat leher gatal saat label itu bergesekan dengan kulit. Label itu dipasang untuk membantu Anda dalam proses pencucian. Jika Anda ragu bagaimana caranya mencuci sebuah baju, lihat labelnya. Label itu memberi informasi tentang jenis bahan baju, bagaimana cara mencucinya, dan bagaimana cara mengeringkannya. Beberapa jenis baju perlu di-dry clean atau dicuci dengan tangan lihatlah Metode Dua untuk mengetahui caranya. Label perawatan pada baju akan menunjukkan apakah salah satu metode pencucian itu perlu dilakukan atau tidak. 3 Ketahuilah suhu air yang harus digunakan. Mesin cuci memiliki pengaturan suhu yang berbeda-beda karena beberapa jenis kain dan warna memerlukan tingkat panas pencucian yang berbeda-beda. Gunakan air panas untuk baju berwarna terang, khususnya yang kotor. Panas akan menghilngkan noda pada baju berwarna terang. Gunakan air dingin untuk baju berwarna gelap, karena air dingin mengurangi kadar warna yang ada pada baju sehingga baju tidak cepat pudar ketika Anda menggunakan air dingin. Pakaian berbahan katun juga harus dicuci dengan air dingin agar tidak terlalu kusut. 4 Ketahui ukuran muatan yang harus dipilih. Sebagian besar mesin cuci memiliki tombol yang harus diputar untuk memilih ukuran muatan yang tepat terhadap jumlah baju yang akan dicuci secara umum ukurannya adalah kecil, sedang, atau besar. Jika sejumlah baju Anda memenuhi sepertiga tabung mesin, Anda harus memilih ukuran kecil. Jika baju-baju memenuhi dua pertiga tabung, berarti Anda harus memilih ukuran sedang. Jika seluruh tabung mesin terisi baju, Anda harus memilih ukuran besar. Jangan mendorong baju di dalam tabung mesin cuci agar bisa memuat lebih banyak baju. Hal ini bisa membuat mesin cuci menjadi macet atau rusak. Anda bisa melakukan pencucian tahap kedua dengan beberapa baju. 5 Ketahuilah tahapan pencucian yang akan dipilih. Seperti suhunya, mesin cuci juga memiliki tahapan pencucian yang berbeda, karena jenis baju yang berbeda-beda membutuhkan tingkat pencucian yang berbeda pula.[1] Pengaturan Biasa/Normal Pilihlah pengaturan ini ketika mencuci baju putih. Pengaturan ini akan membuat baju putih menjadi bersih dan segar. Tekanan permanen Gunakan pengaturan ini untuk baju berwarna. Pencucian dengan pengaturan ini memerlukan air hangat dan diakhiri dengan air dingin, sehingga warna baju terlihat cerah. Lembut Seperti yang Anda tahu, pencucian ini adalah untuk segala sesuatu yang relatif lembut beha, sweater katun, kemeja, dan lain sebagainya. Pastikan baju-baju lembut Anda tidak perlu di-dry-clean atau dicuci tangan periksa label untuk memastikannya. 6 Tambahkan cairan pencuci dan tutup penutup mesin cuci. Cairan pencuci meliputi deterjen, pemutih, dan pelembut baju. Anda bisa memasukkan baju ke dalam mesin cuci dan menuangkan cairan pencuci. Atau letakkan baju di luar mesin cuci, isi mesin cuci dengan air sebanyak sepertiga tabung, tambahkan cairan pencuci, lalu masukkan baju.[2] Deterjen Jumlah deterjen yang Anda masukkan ke dalam mesin cuci tergantung pada seberapa besar muatan baju yang akan dicuci. Biasanya, tutup deterjen berperan sebagai wadah yang telah diberi ukuran. Sepertiga tutup botol deterjen untuk mencuci baju dalam jumlah kecil, dua pertiga untuk jumlah sedang, dan satu tutup botol penuh untuk jumlah besar. Tapi, bacalah instruksi pemakaian yang tertera pada botol deterjen. Beberapa deterjen lebih pekat daripada deterjen yang lain, sehingga Anda tidak perlu menggunakan deterjen terlalu banyak. Pemutih Pemutih digunakan untuk menghilangkan noda membandel pada baju atau agar baju putih menjadi benar-benar putih. Ada dua macam pemutih. Pemutih berbahan klorin bagus digunakan untuk membuat baju putih menjadi benar-benar putih namun sebaiknya tidak digunakan untuk baju berwarna. Sedangkan pemutih untuk segala jenis kain bisa digunakan untuk baju berwarna. Pelembut pakaian pelembut ini digunakan jika Anda menginginkan handuk menjadi ekstra lembut. Pelembut pakaian harus ditambahkan pada tahap pembilasan. Beberapa mesin cuci memiliki dispenser untuk pelembut yang bisa Anda tuangkan saat mulai mencuci. Pelembut akan tercampur saat tahap pembilasan pada waktu yang tepat. 7 Pindahkan baju ke bagian pengering dan pilih pengaturan yang tepat. Ingat, ada beberapa baju yang harus dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Periksa label baju. Jika label baju menginstruksikan baju tidak boleh dikeringkan, gantunglah di suatu tempat agar bisa kering. Seperti mesin cuci, pengering juga memiliki pengaturan yang harus dijalankan untuk mengeringkan baju. Tambahkan lembar pengering dryer sheet dan tutup penutup pengering. [3] Pengaturan biasa/berat Baju putih paling baik dikeringkan dengan pengaturan biasa/berat. Baju putih biasanya sudah menyusut sebelumnya dan sesuai dengan sistem pengeringan panas yang lebih kuat dan lebih tinggi tidak seperti baju berwarna yang memudar pada panas tinggi. Pengaturan tekanan permanen Pengaturan ini cocok untuk baju berwarna biasa. Panas dan tekanan sedang akan memastikan kalau baju Anda tidak memudar. Pengaturan Lembut Baju yang dicuci dengan pengaturan lembut harus dikeringkan dengan pengaturan lembut. Pengaturan ini menggunakan suhu udara yang mendekati suhu ruangan dan memperlambat proses pengeringan sehingga baju-baju yang tergolong lembut tidak rusak. Iklan 1 Isilah air ke dalam ember. Biasanya diperlukan sebuah ember yang besar yang bisa menampung 18,5 liter air untuk diisi dengan air sebanyak 7 liter.[4] Jika tidak memiliki ember, Anda bisa menggunakan bak wastafel. Pastikan bak wastafel terpasang, lalu isilah dengan air hangat. 2Tambahkan deterjen lembut. Deterjen jenis ini tidak sama dengan deterjen yang digunakan untuk mesin cuci. Deterjen biasa terlalu pekat dan akan membuat baju yang dicuci tangan terasa kotor. Anda bisa membeli deterjen lembut di bagian yang sama dengan deterjen biasa di toko kelontong. Lihat botolnya untuk memastikan deterjen tersebut merupakan deterjen lembut.[5] 3Rendam baju di dalam air. Masukkan baju ke dalam air sehingga benar-benar terendam. Anda bisa mendiamkannya beberapa saat agar bisa menyerap deterjen secara penuh. 4Bilaslah baju. Bilaslah baju dengan air bersih yang hangat. Anda bisa membilas beberapa baju sekaligus di bawah keran yang Anda gunakan untuk mengisi ember atau bak wastafel. Bilaslah pakaian sampai tidak berbuih lagi dan air yang membilasnya bersih tanpa busa. 5Biarkan baju mengering oleh udara. Anda tidak perlu menggantung baju agar kering, karena menggantung baju akan menyebabkan melar. Letakkan baju pada rak jemuran agar mengering. Cara ini tidak akan membuat melar dan mengurangi kusut karena proses pengeringan. Iklan Periksa saku baju sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci. Jangan biarkan pakaian berada di dalam mesin cuci lebih dari 24 jam, karena akan berbau apak. Jika Anda tinggal bersama orang lain di apartemen atau hidup bersama orang lain yang Anda kenal, maka mencuci bersama akan membantu. Hal ini terutama berlaku untuk baju berwarna merah. Karena umumnya orang memiliki koleksi baju merah yang tidak banyak di lemari pakaiannya. Mencuci bersama-sama akan menghemat waktu dan uang serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Di masa-masa awal, baju baru yang berwarna harus dicuci terpisah, kecuali Anda memiliki baju yang sama warnanya. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Baju Deterjen Pemutih Pemutih khusus baju berwarna Pelembut pakaian Lembar pengering Mesin cuci Ember/bak wastafel Alat pengering atau area untuk menggantung baju basah Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Mencuci baju, baik dengan cara manual memakai tangan ataupun dengan mesin cuci, bukanlah pekerjaan rumah yang disukai banyak orang. Salah satu alasan yang bikin kita malas laundry adalah karena prosesnya dari harus memilah pakaian kotor, membilasnya dengan deterjen, mencuci dengan air bersih, melipat setelah kering, dan terakhir, kita masih harus yang bisa kita lakukan agar mencuci jadi menyenangkan?Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat jadwal mencuci baju. Hindari mencuci baju saat kamu akan melakukan sesuatu yang bisa mencuci pakaian pada waktu senggang, seperti hari Sabtu pagi atau Minggu sore. Setelah itu, pastikan kamu mengetahui metode cuci yang akan kamu mencuci baju dengan mesin cuci akan lebih cepat. Kamu bisa langsung melipat pakaian yang keluar dari pengering sehingga mengurangi kerutannya dan memudahkan saat bila mencuci pakaian dengan tangan, kamu membutuhkan waktu ekstra, yaitu sekitar 45 menit hingga 1 langkah mencuci baju dengan mesin yang cepat dan tetap bersih?Tenang, mencuci baju dengan mesin cuci pun cukup mudah. Kamu bisa melakukannya dalam tujuh langkah berikut Pisahkan baju berwarna dan putihHal pertama yang harus kita lakukan saat mencuci baju adalah memisahkan antara baju putih dan baju berwarna. Cara ini bertujuan untuk mencegah agar pakaian tidak mudah bisa menggunakan dua keranjang baju dengan warna berbeda. Gunakan satu keranjang untuk menampung baju kotor berwarna putih, sementara keranjang yang lain untuk baju warna selain pastikan kamu membaca keterangan mencuci pakaian pada label pakaian yang tersedia. Hal ini akan membantu kamu untuk mencuci pakaian dengan benar dan tidak Keranjang Laundry Saan – KremBeli di siniLaia Keranjang Laundry Dengan TutupBeli di sini2. Isi air dingin ke dalam tabung mesin cuciSetelah memisahkan warna pakaian, kamu bisa mengisi air dingin ke dalam ember. Hindari menggunakan air hangat atau panas karena justru bisa membuat pakaian kamu jadi mudah Tambahkan deterjen secukupnyaSetelah menuangkan air ke dalam tabung, kamu bisa memasukkan deterjen secukunya. Lalu, masukkan juga cairan pelembut pakaian. Jadinya, baju yang kamu cuci pun akan lebih wangi dan Oxy Plus Deterjen Penghilang Noda 1 KgBeli di siniAstonish 840 Ml Delicate Deterjen Cair Peony Dan MagnoliaBeli di sini4. Hilangkan noda terlebih dahuluBila ada baju yang bernoda, kamu bisa menguceknya memakai tangan dan sikat khusus terlebih dahulu. Namun, hindari menguceknya terlalu keras karena bisa merusak ini bertujuan agar noda pada baju bisa hilang dan bersih. Pakaian yang bersih dari noda, tentu akan membuat pekerjaan mencuci selesai lebih cepat, dibanding kamu harus berkali-kali memakai deterjen, kamu bisa menghilangkan noda dengan perasan jeruk nipis, aseton, garam, dan Pasang waktu dan kecepatan untuk mencuciSetelah itu, kamu bisa memasang waktu dan kecepatan untuk mencuci. Biasanya, kamu bisa mencuci dengan kecepatan yang medium untuk pakaian yang tidak terlalu bernoda. Kamu bisa menyalakan mesin cuci selama 10-15 Bilas dengan air bersihLalu, kamu perlu membilasnya dengan air bersih. Pastikan busa sabun yang menempel benar-benar hilang, nyalakan pengering, bila mesin cuci kamu memiliki fitur tersebut. Bila tidak ada fitur pengering, kamu bisa memeras baju sebelum menjemurnya di tempat Jemur pakaian di bawah sinar matahariTerakhir, kamu bisa menjemur pakaian menggunakan tiang jemuran. Nah, kami punya rekomendasi tiang jemuran, baik yang bisa ditempel pada tembok maupun model portable, yang bisa kamu gunakan di Gantungan Handuk Teleskopik 5 MtrBeli di siniStora Jemuran Pakaian LipatBeli di siniItu dia cara yang bisa kamu lakukan saat mencuci baju memakai mesin cuci. Hal yang paling penting adalah pastikan tidak menunda membersihkan pakaian yang terkena jika bahan baju harus dicuci dengan menggunakan tangan. Tanpa perlakuan khusus, noda yang mengendap mungkin tidak akan hilang, meski menggunakan mesin JUGA BISA MENDAPATKAN PERLENGKAPAN CUCI BAJU HANYA DI DENGAN KLIK INIBagi dan terapkan tips ini kepada seluruh keluarga kamu. Jadi, siapa pun anggota keluarga yang kebagian tugas mencuci, akan tetap senang saat melakukannya. Selamat mencuci baju sendiri di rumah!

cara mencuci baju di malam hari